Rabu, 23 Juli 2008

My First emotions

Hari berganti hari. Mentari....apa yang bisa ku ambil dari cahyamu? apakah sinar kehidupan yg memancar, atakaukah panas yang memusnahkan? atau mungkin dingin n gelap dari ketiadaan?ah...waktu sudah tak terhitung. sebagaimana aku yang tak terhitung akan kesalahn dan kekalahan. Mentari, seakan hanya menjadi penghias waktu, tanpa makna bahkan membuat aku malu. Pagi ini aku mencoba menanyainya. wahai mentari...apa yang bisa aku ambil darimu?...Dia menjawab" semua yg ku tebarkan tak satupun bisa kau manfaatkan....apa lagi yang mau kau minta ? asalkan jangan kematian dan keputus asaan...tegasnya. " aku tak bisa apa2 lagi. bagiku kamu hanya mengirim bayang- bayang yang tak pernah aku perhatikan aku menjawab sekenanya. " Duhai anak adam..mungkin aku tidak akan menanngapimu lagi. Hanya satu yang aku pesankan sebelum kau kembali melupakanku...."Lihatlah ke disiplinanku. aku menjalankan tugasku dari Sang Pencipta apa adanya....ku lalui jalan yang seharusnya kulalui. so...ketahuilah jalanmu...kmdian lalui lah ia dengan segenap hatimu. Bukankah si hatimu telah bersemayam sesuatu yang agung? jangan lagi kau gunakan matamu...gunakan hatimu..berdialoglah dengan akalmu. itu adalah anugrah yg melebihkanmu dariku...Ah.. Matahari...kata katamu bagai segenggam batu yang tak mudah di cerna oleh ku. Sudahlah...aku akan mencoba menanyai hatiku......Hatiku??? kemana hatiku??? dimana nuraniku?...dmn kekuatanku?.adakah ia terselip di bawah empedu kehidupan???Tunggu saja sejenak, biar aku mencarimu nanti di dalam keheningan malamku, karena aku malu pada matahari atas semua tekad palsuku. Ah...huuuhhh.....masih saja aku tak mampu mendefinisikan kekalahn telakku. Duhai Sang pemilik hati...bantulah aku.........

Tidak ada komentar: